"Horas" Mobil Hemat Buatan Mahasiswa USU
Mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) meluncurkan mobil
hemat bahan bakar yang diberi nama "Horas", kemarin. Hasil rancangan
mahasiswa ini rencananya akan berkompetisi di Shell Eco-Marathon (SEM)
Asia 2012 di Sepang, Malaysia, Juli mendatang.
“Kita berhasil masuk dalam SEM ini bersama 17 tim lainnya. Untuk Sumatera, perguruan tinggi yang bisa masuk hanya USU,” ucap Manajer Tim Horas Munawir R Siregar, di sela-sela peluncuran mobil Horas di pendopo Universitas USU.
Dia menyatakan, keikutsertaan USU dalam SEM Asia 2012 merupakan yang pertama selama tiga tahun kegiatan itu digelar. USU akan berkompetisi dalam kelas kendaraan Urban Concept berbahan bakar bensin.
“Kita berhasil masuk dalam SEM ini bersama 17 tim lainnya. Untuk Sumatera, perguruan tinggi yang bisa masuk hanya USU,” ucap Manajer Tim Horas Munawir R Siregar, di sela-sela peluncuran mobil Horas di pendopo Universitas USU.
Dia menyatakan, keikutsertaan USU dalam SEM Asia 2012 merupakan yang pertama selama tiga tahun kegiatan itu digelar. USU akan berkompetisi dalam kelas kendaraan Urban Concept berbahan bakar bensin.
Rekor untuk kategori ini sementara dipegang oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan pencapaian 149,8 km/liter. “Target kita 200 km/liter untuk bisa juara, dan saat ini masih 90 km/liter. Kita masih terus melakukan penyempurnaan untuk mengejar hasil rekor tahun lalu,” ucap Munawir.
Selama 8 bulan pengerjaan rancangan mobil itu, salah satu hambatan yang paling berat adalah ketersedian dana. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun kendaraan itu dan berkompetisi di SEM Asia mencapai Rp250 juta. “Saat ini sudah habis Rp70 juta, dan masih banyak yang harus kita perbaiki lagi agar catatan nilainya lebih baik,” jelasnya.
Rektor USU, Syahril Pasaribu mengaku bangga anak-anak didiknya bisa ikut berkompetisi dalam kegiatam SEM Asia 2012. Syahril menyatakan akan membantu mencarikan dana dari pihak luar, baik institusi pemerintahan atau swasta.
“Ini bukan persoalan menang kalah, ini persoalan kemampuan. Kita ingin buktikan bahwa anak medan bisa berkompetisi di level internasional,” jelas Syahril.
sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14216785