Mengapa Wajah Ras Lain Tampak Serupa?

unikunic.blogspot.com

Otak bekerja dengan cara berbeda ketika mengingat wajah seseorang dari ras yang sama ketimbang saat berusaha mengingat wajah orang dari ras lain. Bukti biologis ini menunjukkan adanya "efek ras lain", yaitu orang lebih sulit mengingat wajah dari kelompok ras yang berbeda dengan dirinya.

Tim peneliti Northwestern University di Evanston, Illinois, Amerika Serikat, melakukan riset untuk mengetahui apa yang menyebabkan perbedaan antara persepsi dan memori tersebut dengan menggunakan rekaman electroencephalogram (EEG). Alat itu mengukur aktivitas otak para relawan ketika mereka mengamati setumpuk foto wajah.

Para peneliti menemukan bahwa aktivitas otak meningkat dalam 200-250 milidetik pertama ketika melihat wajah, baik ras yang sama maupun ras lain. Riset sebelumnya mengasosiasikan fase awal ini, yang disebut sebagai potensi otak N200, dengan proses persepsi membedakan satu individu dengan yang lain. Proses ini mencakup memahami fitur wajah unik setiap orang, seperti bentuk mata dan hidung mereka.

Studi itu memperlihatkan bahwa besarnya kenaikan aktivitas otak tersebut hanya memprediksi apakah wajah ras lain, bukan ras yang sama, nantinya akan diingat. "Tampaknya ada fase kritis segera setelah wajah ras lain muncul yang menentukan apakah wajah itu akan diingat atau dilupakan," kata Heather Lucas, peneliti utama studi itu.

Peneliti bertanya kepada 18 relawan berkulit putih (ras Kaukasia) untuk melihat dan mengingat beberapa foto wajah dari ras Kaukasia juga. Beberapa menit kemudian, mereka diminta melakukan tes memori terhadap foto wajah yang baru dilihat, wajah ras lain, dan sejumlah wajah baru dari ras Kaukasia.

Gelombang N200 cukup besar untuk semua wajah ras yang sama, entah mereka akan diingat atau tidak. Sebaliknya, gelombang N200 jauh lebih besar untuk wajah ras lain yang diingat ketimbang yang terlupakan.

Gelombang N200 yang lebih besar ini menunjukkan peningkatan aktivitas otak pada wilayah tertentu. Temuan tersebut memperlihatkan bahwa proses pengenalan individu dengan memperhatikan fitur menonjol pada wajah tidak berjalan bagi beberapa wajah ras lain.

"Riset sebelumnya menemukan bahwa, ketika kita memberi label dan mengelompokkan orang berdasarkan rasnya, kita akhirnya lebih berfokus pada atribut umum pada kelompok itu, semisal warna kulit, dan kurang memperhatikan atribut yang membedakan satu individu dengan yang lain," kata Lucas.


sumber:http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2011/07/04/brk,20110704-344763,id.html

0 comments:

Posting Komentar