Unik, Panti Asuhan Khusus Gajah di Sri Lanka
Kalau panti asuhan untuk manusia, itu sih sudah biasa. Tapi di Sri Lanka, ada panti asuhan khusus untuk gajah dan menjadi destinasi favorit traveler. Mau tahu?
Elephant Orphanage atau Panti Asuhan Gajah ini berada di Pinnawala, bagian tengah Sri Lanka. Konsepnya bukan sekadar penangkaran atau konservasi gajah. Namun pada awalnya, panti asuhan gajah ini memang bertujuan untuk menyelamatkan anak-anak gajah tanpa induk alias yatim piatu.
Pinnawala adalah kawasan pedesaan dan hutan. Elephant Orphanage ini sendiri merupakan kawasan seluas 10 hektar milik Department of Wildlife pemerintah Sri Lanka.
Atraksi utama untuk para wisatawan ini ada di Sungai Maha Oya. Sebanyak 80-an gajah dari Elephant Orphanage setiap hari dibawa mandi ke sungai ini.
Sungai Maha Oya cukup lebar, tapi dengan air yang relatif dangkal dengan bebatuan di sana-sini. Di tepi sungai berjejer aneka restoran bertingkat dengan balkon yang sangat luas. Para wisatawan bebas memilih restoran mana yang mereka suka, menentukan mau makan di lantai berapa, sambil melihat langsung gajah-gajah sedang mandi!
Tidak semua gajah mandi bersamaan, jadi kita harus tahu jadwal mandi mereka. Sambil menunggu, Anda bisa makan atau berburu suvenir. Acara gajah mandi pukul 14.00 waktu setempat
Suasananya sangat seru! Gajah-gajah ini datang berbondong-bondong dari penangkaran mereka menuju sungai yang berjarak sekitar 400 meter. Sepanjang jalan menuju sungai, para wisatawan sudah berjejer seperti menunggu selebriti datang.
Ya! Gajah-gajah ini memang seperti selebriti. Mereka tak peduli jepretan kamera dan terus berjalan dipandu pawang mereka. Tapi awas! Jangan terlalu dekat berdiri kalau tidak mau bersenggolan dengan gajah-gajah ini.
Tiba di sungai, barulah gajah ini bermain-main dengan air. Para traveler bisa mendekat dan berfoto bersama mereka, tentunya sambil dipandu oleh pawang. Menurut mereka, gajah memahami 57 perintah dari sang pawang.
"Daha! Daha! (Maju! Maju!)" teriak para pawang agar gajah-gajah ini bergerak maju.
Salman, seorang pemandu gajah bercerita kenapa gajah-gajah ini yatim piatu dan sejak 1975 dirawat di tempat ini oleh pemerintah Sri Lanka, sampai bisa beranak pinak kembali. Ceritanya ternyata sangat tragis.
"Induk mereka jadi korban perburuan liar. Atau, banyak juga gajah yang mati menginjak ranjau sisa-sisa gerakan separatis Macan Tamil di hutan-hutan Sri Lanka," kisah Salman.
Kasihan... Salman bahkan bercerita ada gajah di panti asuhan ini yang hanya memiliki tiga kaki karena satu kakinya hancur terkena ranjau. Namun sayang, sampai acara mandi-mandi gajah ini berakhir, gajah kaki tiga itu rupanya belum dibawa ke sungai.
Kunjungan ke Pinnawala bisa menambah kecintaan Anda terhadap kehidupan di alam liar. Bahkan, jika Anda seorang penganut Green Travelling, ini adalah tempat yang sangat cocok. Anda bisa memberi sumbangan untuk konservasi gajah, atau Anda bisa membeli kertas dari hasil daur ulang kotoran gajah, namanya Poo Paper.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba mengendarai gajah dan berjalan-jalan di sungai Maha Oya. Ongkosnya 3.000 Rupee atau Rp 210.000, untuk perjalanan sekitar 30 menit.
0 comments:
Posting Komentar